Vaksin MR Hampir Expired Disuntikkan ke Siswa: Investigasi di SDN 1 Wonoagung.

Investigasi menemukan vaksin Measles Rubella (MR) hampir kadaluwarsa disuntikkan kepada siswa di SDN 1 Wonoagung, menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan guru.

DAERAH1272 Dilihat

RELASIPUBLIK.OR.ID, DEMAK || Program vaksinasi Measles Rubella (MR) yang dilaksanakan di SDN 1 Wonoagung, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, menjadi sorotan setelah investigasi menemukan bahwa vaksin yang disuntikkan hampir mencapai masa kedaluwarsa. Vaksin tersebut digunakan dalam program vaksinasi nasional pada Agustus 2024, yang ditujukan untuk melindungi anak-anak dari penyakit Rubella. Namun, vaksin yang digunakan di SDN 1 Wonoagung dilaporkan memiliki tanggal kedaluwarsa yang tertera pada Agustus 2024.

Temuan ini memicu kekhawatiran di kalangan orang tua dan tenaga pendidik terkait keamanan dan efektivitas vaksin yang disuntikkan kepada siswa. Beberapa pihak menuding Dinas Kesehatan Kabupaten Demak ceroboh dalam menangani distribusi vaksin yang hampir kadaluwarsa untuk program nasional tersebut.

Investigasi di Lapangan
Dalam investigasi yang dilakukan oleh tim media, vaksin yang digunakan di SDN 1 Wonoagung menunjukkan masa kedaluwarsa Agustus 2024. Saat tim mencoba mendokumentasikan botol vaksin yang telah digunakan, petugas vaksinasi justru menolak untuk memperlihatkan botol yang lama. Mereka menyodorkan botol vaksin yang baru diambil dari tabung pendingin. “Kalau mau foto yang ini saja, Mas. Soalnya vaksin ini sudah lama, foto yang baru saja,” ujar salah satu petugas vaksin sembari merebut botol yang telah digunakan.

BACA JUGA :  Dalam Rangka Purna Bakti Dan Pengabdiannya Warga Binong Ucapkan Terima Kasih Dan Berikan Cinderamata Kepada AKP Samsul Hadi Kanit Binmas Polsek Curug

Meskipun demikian, tim investigasi berhasil mendokumentasikan botol vaksin yang telah disuntikkan kepada siswa, yang menunjukkan tanggal kedaluwarsa Agustus 2024. Selain itu, beberapa siswa dilaporkan mengalami demam pasca vaksinasi, namun belum ada penjelasan resmi mengenai apakah hal tersebut terkait dengan kondisi vaksin yang hampir kedaluwarsa.

Keterangan Dinas Kesehatan
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak menyatakan bahwa vaksin MR yang diberikan kepada siswa masih dalam masa penggunaan yang aman. “Vaksin MR yang digunakan memang memiliki masa kedaluwarsa hingga 31 Agustus 2024. Namun, saat digunakan pada bulan Agustus, vaksin tersebut belum expired dan masih berada dalam kondisi aman sesuai dengan VVM (Vial Vaccine Monitor),” jelasnya saat dikonfirmasi.

BACA JUGA :  PGP Dukung MBKM Terintegrasi KKN Desa Lingkar Tambang Pohuwato

Dinas Kesehatan juga menjelaskan bahwa vaksin yang mendekati masa kedaluwarsa masih dapat digunakan asalkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, dengan indikator VVM menunjukkan kondisi A atau B, yang berarti masih layak untuk digunakan.

Reaksi dari Orang Tua dan Guru
Beberapa guru dan orang tua murid mengungkapkan kekhawatiran mereka. Kepala Sekolah SDN 1 Wonoagung, Suwarni, mengakui bahwa pihak sekolah tidak diberi informasi terkait masa kedaluwarsa vaksin yang digunakan. “Kami diberitahu soal program vaksinasi, tapi tidak ada informasi mengenai kondisi vaksin, apalagi masa kedaluwarsa. Kami sepenuhnya mempercayakan hal ini kepada pihak kesehatan,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu wali murid menyatakan kekesalannya setelah mengetahui bahwa vaksin yang digunakan hampir kadaluwarsa. “Saya menyesal, untungnya tidak terjadi apa-apa pada anak saya. Kalau tahu vaksin itu hampir kadaluwarsa, saya tidak akan rela anak saya disuntik,” ujarnya.

Perlu Investigasi Lanjutan
Kasus ini menimbulkan pertanyaan mengenai pengelolaan distribusi vaksin oleh pihak berwenang. Mengapa vaksin yang mendekati masa kadaluwarsa digunakan dalam program nasional, khususnya untuk anak-anak? Apakah ini karena alasan penghabisan stok atau ada masalah dalam distribusi vaksin di tingkat daerah?

BACA JUGA :  Bawaslu Tulungagung Diserbu Karangan Bunga, Protes dari Masyarakat

Para orang tua dan masyarakat berharap pihak berwenang segera melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Kesehatan dan keselamatan anak-anak harus menjadi prioritas utama dalam setiap program kesehatan, terutama dalam program vaksinasi nasional yang bertujuan melindungi generasi penerus bangsa.

( Soetarso )

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari Relasi Publik

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Komentar