Kemeriahan Tradisi Rasulan di Wonogiri: Dusun Mojo dan Suci Rayakan Bersih Desa dengan Meriah

RELASIPUBLIK.OR.ID, Wonogiri, 25 Juni 2024 – Tradisi Rasulan di Dusun Mojo dan Suci, Desa Suci, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, disambut antusias oleh warga dengan berbagai kegiatan menarik. Perayaan tahunan Bersih Desa ini diawali dengan lomba-lomba seru, termasuk pertandingan sepak bola yang melibatkan berbagai kalangan usia dari kedua dusun.

Tradisi Bersih Desa ini merupakan momen penting bagi warga untuk menyampaikan rasa syukur kepada Allah atas hasil panen yang melimpah. Berbagai kegiatan, seperti pawai gunungan dan pawai obor, menambah semarak acara yang berlangsung di Dusun Mojo dan Suci, Desa Suci, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.

Partisipasi aktif para pemuda dan pemudi dari kedua dusun sangat terasa dalam pelaksanaan acara ini. Mereka berperan besar dalam menghidupkan suasana dengan semangat gotong royong yang tinggi. Kepala Desa Suci, Wawan Manfaato, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat yang turut berperan dalam melestarikan budaya Bersih Desa. Beliau juga mengapresiasi semangat dan kerja keras para pemuda yang berhasil menyukseskan acara ini.

Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, yang turut hadir dalam acara, menyampaikan harapannya agar masyarakat Dusun Mojo dan Suci selalu diberkahi dan dijauhkan dari mara bahaya. Beliau juga menekankan pentingnya melestarikan budaya Jawa seperti Bersih Desa dan pagelaran wayang kulit. Setyo Sukarno mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta menyukseskan Pilkada Kabupaten Wonogiri pada tanggal 27 November mendatang demi kemajuan dan kesejahteraan daerah.

Puncak acara Bersih Desa ini adalah pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh Ki Dalang Seno Aji dari Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. Dengan lakon “Semar Mbangun Djiwo”, pagelaran ini berhasil menarik perhatian ratusan warga yang hadir, menambah kemeriahan dan kesakralan acara.

Acara Bersih Desa di Dusun Mojo dan Suci ini tidak hanya menjadi ajang syukur atas hasil panen, tetapi juga menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga serta melestarikan budaya lokal yang kaya dan penuh makna. (CH)