Kenaikan Harga Gas dan Listrik, Industri Lokal Menjerit

Harga Gas LNG Capai US$16,8 per MMBtu, Industri Tercekik

RELASIPUBLIK.OR.ID, BATAM, KEPRI || Industri lokal di Batam tengah mengalami tekanan berat akibat kenaikan harga gas dan listrik yang diterapkan mulai Mei 2025. Tarif listrik fleksibel blok 3 naik sekitar 25 persen, sementara harga gas industri melonjak lebih dari 100 persen, membuat biaya operasional perusahaan meroket.

Ketua Umum Kader Muda Indonesia Provinsi Kepulauan Riau menyampaikan kekhawatirannya atas dampak kenaikan tarif energi ini terhadap sektor industri yang sudah menghadapi penurunan produksi dan ancaman gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

“Kenaikan tarif listrik dan gas ini seperti beban ganda bagi pelaku usaha. Jika biaya makin tinggi, perusahaan terpaksa melakukan efisiensi dengan mengurangi tenaga kerja,” ujar Ketua Kader Muda Indonesia, Rabu (28/5/2025).

BACA JUGA :  Gas Melon Hanya untuk Rakyat Miskin, ASN Melanggar Bisa Kena Sanksi

PLN Batam menyatakan kenaikan tarif listrik dipicu oleh naiknya harga gas dari US$5,9 menjadi US$7 per MMBtu serta melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS. Sementara PGN Batam menjelaskan lonjakan harga gas industri karena beralihnya pasokan dari sumur gas domestik ke gas alam cair (LNG) yang jauh lebih mahal, mencapai US$16,8 per MMBtu.

Namun, dunia usaha menilai alasan tersebut tidak cukup menjadi dasar untuk langsung membebankan kenaikan tarif ke industri tanpa adanya skema transisi atau insentif yang meringankan beban.

BACA JUGA :  Pansimas Mangkrak Warga Desa Kedung Muter Resah, Sumber Air Makam Mbah Santri Kekeringan

Seorang pelaku industri yang enggan disebutkan namanya menegaskan, “Kami mendukung kemandirian energi, tapi harus ada kebijakan yang adil dan mendukung kelangsungan industri lokal, terutama usaha menengah yang rentan terhadap kenaikan biaya.”

Kondisi ini berpotensi menurunkan daya saing Batam sebagai kawasan industri dan investasi unggulan, jika tidak segera ada langkah mitigasi dari pemerintah dan pihak terkait.

Kader Muda Indonesia mendorong Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN untuk segera menggelar dialog antara PLN, PGN, dan pelaku industri, agar solusi yang adil dan berkelanjutan bisa ditemukan demi menjaga kelangsungan investasi dan ketenagakerjaan di Batam.(*)

BACA JUGA :  PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan, Dorong Pertumbuhan Industri di Batam

 


Eksplorasi konten lain dari Relasi Publik

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Komentar