Batam Geger! Klub Malam Morena Terlibat Eksploitasi dan Pelecehan Seksual

Seorang pekerja membongkar sistem kerja di Klub Morena Batam yang mengharuskan "Open BO" dan ancaman blacklist jika menolak

Pemerintah Batam dan Aparat Dinilai Bungkam

Hingga artikel ini diturunkan, pemerintah daerah, Disnaker Kota Batam, dan aparat penegak hukum belum memberikan klarifikasi atau pernyataan resmi. Sikap diam ini dianggap mencurigakan dan menyakitkan hati para korban serta masyarakat.

“Kalau aparat tidak bergerak, bagaimana bisa keadilan ditegakkan? Apakah hukum hanya tajam ke bawah?” ucap aktivis perempuan dari LSM lokal.

Korban Alami Trauma, Dipaksa Menari Setengah Telanjang

Tak hanya satu, sejumlah korban lain juga mulai angkat bicara. Mereka mengaku mengalami trauma psikologis, dan pernah dipaksa menari setengah telanjang di depan tamu sebagai bagian dari ‘aturan klub’.

BACA JUGA :  Pengangguran Naik, BRM Dr. Kusumo Putro SH. MH Usul BLK Gratis dan Modal Usaha untuk Warga Solo

“Kami hanya ingin kerja halal. Tapi dipaksa mengikuti sistem bejat,” kata salah satu korban.

Desakan Audit dan Penutupan Klub Morena Meningkat

Masyarakat sipil, aktivis HAM, dan serikat pekerja mendesak dilakukan audit menyeluruh terhadap manajemen Klub Morena serta memeriksa legalitas agensi DS. Jika terbukti bersalah, mereka menuntut penutupan total klub malam tersebut.

BACA JUGA :  Lewat Paradaya 2.0, ParagonCorp Perkuat Sinergi Pemerintah dan Swasta Dalam Pemberdayaan

“Jika pemerintah daerah tidak bertindak, kami akan membawa kasus ini ke tingkat nasional. Negara harus membongkar kartel hiburan malam yang merusak moral dan melanggar HAM,” tegas Paestha Debora.

Dunia Malam Butuh Pengawasan Ketat

Skandal ini memperlihatkan sisi gelap dunia hiburan malam di Batam yang selama ini tampak glamor namun menyimpan praktik brutal terhadap pekerja perempuan. Pemerintah, aparat, dan masyarakat harus bersinergi untuk menuntaskan kasus ini dan memastikan tidak ada lagi eksploitasi berkedok pekerjaan hiburan. (*)


Eksplorasi konten lain dari Relasi Publik

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Komentar